Puskeshaji Kembangkan Aplikasi Informasi Kesehatan Haji
IHRAM.CO.ID, JAKARTA–Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji) Kementerian Kesehatan saat ini sedang mengembangkan aplikasi manajemen asset kesehatan haji di Arab Saudi dan dashboard sistem informasi kesehatan haji. Kedua aplikasi ini nantinya akan digunakan oleh internal Puskes Haji guna memperkuat layanan informasi kesehatan haji dan mendukung penyelenggaraan kesehatan haji.
“Hal tersebut sejalan dengan upaya Puskes Haji yang terus memberikan pelayanan kesehatan optimal bagi jemaah haji,” kata Koordinator Bagian Tata Usaha Puskes Haji Rahmat Kurniadi, seperti dikutip Republika di situs Puskeshaji, Jumat (17/9).
Rahmat menambahkan, sudah saatnya Puskes Haji tidak lagi mengelola aset secara konvensional/manual. Namun harus mampu memanfaatkan teknologi mutakhir melalui perangkat lunak yang dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan.
“Mulai dari database management yang digunakan untuk menampung data-data aset, mencatat dan mengupdate status aset, pemeliharaan dan perbaikan aset, depresiasi aset, hingga mutasi dan rotasi aset,” katanya.
Rahmat mengaku, pada saat operasional haji di Arab Saudi, ada beberapa aset yang sering berpindah tempat ketika digunakan. Untuk menyelesaikan masalah ini, menurut Rahmat harus dikembangkan suatu sistem manajemen aset, yang dilengkapi dengan fitur penggunaan barcode/QR-code, maupun Global Positioning System (GPS).
“Hal ini guna mempermudah monitoring dan mapping lokasi aset di Arab Saudi,” katanya.
Sementara itu aplikasi dashboard sistem informasi kesehatan haji nantinya akan menjadi jendela informasi kesehatan haji yang sifatnya stand alone. Aplikasi ini terdiri dari beberapa konten, di antaranya indikator kinerja Puskes Haji, peta kekuatan personel Puskes Haji, informasi manasik kesehatan haji, rekrutmen calon petugas kesehatan haji, manajeman aset dan capaian realisasi anggaran.
Pada kesempatan yang sama, Subkoordinator Bagian Program dan Informasi Kesehatan Haji Muhammad Firdaus, mengungkapkan harapannya agar kedua aplikasi tersebut bisa segera diselesaikan, karena sangat dibutuhkan guna mendukung penyelenggaraan kesehatan haji.
“Di era digital sekarang ini, arus informasi begitu cepat. Oleh karena itu, diharapkan kedua aplikasi ini bisa segera rampung sehingga dapat menyediakan informasi terkait kesehatan haji secara real time,” ujarnya.