Kerja Besar BPKH Limited di Musim Haji 1445 H / 2024 M

Kerja Besar BPKH Limited di Musim Haji 1445 H / 2024 M

BPKH melalui anak usahanya yaitu BPKH Limited, mengirimkan 76 ton bumbu khas Indonesia untuk Jemaah Haji Indonesia pada musim haji 1445 H / 2024 M di Arab Saudi sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan haji dan umrah. Langkah ini merupakan realisasi dari proyek Quick Win Project yang diluncurkan untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam pasokan bahan makanan. Selain itu, BPKH Limited juga menyewakan area lobi dan restoran di hotel-hotel di Makkah kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diaspora Indonesia, sebagai upaya untuk efisiensi biaya akomodasi serta untuk menghadirkan makanan khas Indonesia bagi jemaah haji. Di masa depan, BPKH Limited berencana untuk mengelola sendiri sejumlah hotel di Arab Saudi guna memenuhi kebutuhan akomodasi haji Indonesia.

76 Ton Bumbu Khas Indonesia untuk Jemaah Haji

Hal ini merupakan tindak lanjut dari Quick Win Project yang telah di launching sebagai langkah untuk meningkatkan layanan haji dan umrah. Salah satu realisasinya dalam pengiriman 76 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi. Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono, menyatakan bahwa bumbu tersebut telah didistribusikan ke seluruh katering di Madinah dan Makkah untuk para jemaah haji. “Alhamdulillah kita bisa paling tidak dari kebutuhan 300 ton kita sudah memenuhi sebesar 76 ton atau kurang lebih sebesar 25 persen TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) bumbu itu sudah dikandungi dari Indonesia,” ucap Sidiq dalam keterangan resmi dikutip, 7 Juni 2024.

Lebih jauh dia menjelaskan, peningkatan layanan haji dan umrah dari sisi pasokan bahan makanan yang dikirimkan dari Indonesia, merupakan proyek yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. “Ini adalah pogram TKDN, sebagai program tingkat kandungan dalam negeri yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia,” imbuhnya. Tidak hanya itu, BPKH Limited juga berencana untuk membangun head office yang berlokasi di daerah

Mekkah sebagai bentuk peningkatan layanan haji dan umrah bagi masyarakat Indonesia. “Insya Allah tahun ini juga menjadi tahun pertama BPKH Limited hadir secara serius dan saat ini kami juga sudah memiliki kantor pusat yang ada di Burj Mawasim berlokasi di daerah Mekkah,” ujar Sidiq.

BPKH Limited Sewakan Area Lobi dan Restoran Hotel di Makkah untuk UMKM

“Alhamdulillah tahun ini kita sudah menyewakan lebih dari 120 lokasi ke beberapa UMKM dan rata-rata memang UMKM diaspora Indonesia,” kata Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono dalam keterangannya di Makkah, Senin. Sidiq mengatakan BPKH telah berinvestasi pada bidang akomodasi di sejumlah hotel Makkah. Jumlah akomodasi hotel yang disewakan ke UMKM naik signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya 18 Hotel. BPKH Limited sebelumnya melakukan pemetaan sejumlah hotel di Makkah. Menurutnya, upaya ini sebagai langkah efisiensi dengan mengoptimalkan sejumlah area dalam hotel yang bisa dikomersialkan. “Kalau di lobi itu bisa digunakan untuk toko-toko, toko suvenir, toko kebutuhan harian,” katanya.

Sementara untuk area restoran disewakan kepada para pengusaha UMKM yang kebanyakan mereka adalah diaspora dari Indonesia. “Sehingga jualan atau produk-produknya adalah produk- produk makanan khas Indonesia. Ada Soto Seger

Boyolali, Bakso Mang Udin, dan lain-lain,” kata Sidiq. Sidiq menegaskan apa yang dilakukan BPKH Limited ini dalam rangka efisiensi dari komponen biaya akomodasi pelaksanaan haji tahun ini. “Selain itu tujuan lainnya adalah kita ingin menghadirkan makanan khas Nusantara yang itu mungkin bisa mengobati para jemaah haji kita yang merindukan rasa

makanan yang khas Nusantara,” kata dia.

Sebelumnya, BPKH Limited menargetkan tahun depan bisa mengelola sejumlah hotel di Arab Saudi yang dapat melayani 10 ribu peserta calon haji Indonesia. Sidiq mengatakan investasi pada akomodasi hotel menjadi prioritas, agar pemerintah Indonesia tidak

hanya menjadi konsumen. “Bisa bayangkan setiap tahun kita ada kebutuhan penggunaan hotel, harga hotel kan terus naik. Kalau kita tidak memiliki investasi pada hotel, kita hanya sebagai konsumen. Dan itu sangat rentan bagi keberlanjutan keuangan haji,” kata Sidiq.

BPKH Limited Targetkan Tahun Depan Kelola Hoteldi Arab Saudi

“Pengelolaan atas hotel saat ini menjadi prioritas utama dari BPKH Limited, bagaimana BPKH Limited ini bisa menciptakan price control,” ujarnya saat diwawancara di Kota Makkah beberapa waktu lalu. Menurutnya investasi pada akomodasi hotel menjadi prioritas, agar pemerintah Indonesia tidak hanya menjadi konsumen.

“Bisa bayangkan setiap tahun kita ada kebutuhan penggunaan hotel, harga hotel kan terus naik. Kalau kita tidak memiliki investasi pada hotel, kita hanya sebagai konsumen. Dan itu sangat rentan bagi sustainabilitas keuangan haji,” jelas Sidiq. Menurutnya akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan. Ia menargetkan bisa memenuhi kebutuhan 10 persen dari komponen biaya akomodasi hotel. “Saat ini 170 hotel di Makkah, kami mengharapkan tahun depan kita bisa memiliki hotel yang dikelola sendiri oleh BPKH Limited dengan kapasitas paling tidak 10 ribu jemaah haji,” terang Sidiq. Lebih lanjut Sidiq menjelaskan memiliki hotel sendiri itu maksudnya bukan membangun hotel di Arab Saudi, selain biayanya sangat mahal, secara perundangan-undangan di Arab Saudi juga tidak memungkinkan.

“Dalam kajian analisa kita, kita memiliki enam model bisnis di akomodasi perhotelan dan dari enam model bisnis tersebut bervariasi tingkat risiko dan returnnya, tetapi kita akan lebih memfokuskan yang pertama,” jelasnya. Model bisnis perhotelan yang mungkin diterapkan adalah kontrak jangka panjang hotel selama musim haji. Sehingga pengelolaan gedung dan manajemen BPKH Limited yang mengelola.

“Bangunan itu kita kelola sendiri dengan operator, manajemen hotel kita kelola sendiri sehingga bisa menciptakan hotel yang berkuasa untuk warga Indonesia dan secara benefitnya juga cukup bagus, ditambah lagi nilai investasinya masih acceptable, masih memungkinkan, “ katanya. Untuk tahun depan, ditargetkan bisa memenuhi 10 ribu tempat tidur. Berapa banyak hotel yang akan disewa? “Nah ini tergantung dengan kapasitas hotelnya, ada saat ini yang digunakan oleh Kemenag ada hotel dengan kapasitas 1.000 kamar tidur per hotel, berarti kita sewa 10 hotel. Tapi kalau ada hotel kapasitas 2.000 atau bahkan 5.000 berarti kita cukup dua atau tiga hotel saja,” ujar Sidiq

Share this post


Open chat
Scan the code
Halo, Assalamualaikum, Terima kasih sudah menghubungi Badan Pengelola Keuangan Haji. Silahkan klik Open Chat atau Scan QR Code