Pengertian Haji: Jenis, Syarat, Rukun, dan Keutamaannya dalam Islam

haji

Pengertian Haji: Jenis, Syarat, Rukun, dan Keutamaannya dalam Islam

Haji adalah salah satu rukun Islam yang paling mulia dan diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu. Memahami apa itu haji mulai dari jenis-jenisnya, syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, hingga keutamaannya dalam Islam adalah langkah awal untuk mendalami ibadah ini secara utuh. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas semua aspek penting terkait haji yang perlu Anda ketahui. Apakah Anda sudah siap untuk memahami lebih dalam tentang ibadah yang penuh berkah ini? Mari kita telusuri bersama agar kita dapat menghayati dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Pengertian Haji

Di antara pilar agama dalam Islam yang diwajibkan kepada umat Islam adalah melaksanakan haji ke Baitullah (Makkah). Ritual ini merupakan rukun kelima dalam Islam dan secara historis telah dilakukan jauh sebelum diutusnya Baginda Nabi Muhammad SAW. 

Kalau melihat pengertian haji dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, haji adalah ziarah ke Kabah di bulan Haji atau Dzulhijjah dengan melakukan amalan-amalan haji seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah.

Secara bahasa, kata haji berasal dari bahasa Arab “al-Hajj” yang berarti menyengaja sesuatu, dalam konteks ini, menyengaja mengunjungi Ka’bah di Mekah. Sedangkan secara istilah, haji adalah berkunjung ke Baitullah (Kabah) di Makkah untuk melakukan serangkaian ritual ibadah pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Dzulhijjah. 

Ibadah ini diwajibkan bagi setiap Muslim sekali seumur hidup, asalkan mereka memenuhi syarat-syarat tertentu. Hal ini tertuang dalam Surat Ali Imran, Ayat 97 sebagai berikut:

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Keutamaan Haji dalam Islam

Sebelum masuk pada pembahasan syarat dan rukun haji, ada baiknya Anda memahami apa saja keutamaan yang diperoleh ketika melaksanakan ibadah haji, dikutip dari laman NU online dan Muslim dot or dot id adapun keutamaan haji antara lain:

1. Haji merupakan Amalan Paling Afdal.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)

2. Mendapatkan Balasan Surga bagi Haji yang Mabrur

Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, “Umrah ke umrah merupakan kafarah (dosa) di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga (HR Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani). 

3. Menjadi Tamu Allah

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

4. Terbukanya Pintu Pengampunan Dosa

Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, 

“Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni mereka” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

5. Menghilangkan Kefakiran

Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasa’i no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)

Baca Juga: Lima Keutamaan Melaksanakan Ibadah Haji

Jenis-Jenis Haji

Terdapat tiga jenis haji yang dapat Anda laksanakan, yaitu:

1. Haji Tamattu’

Haji Tamattu’ adalah jenis haji yang dilaksanakan oleh seorang jamaah dengan cara melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian melepas ihram setelah umrah, dan kemudian mengambil ihram kembali untuk melaksanakan haji.

2. Haji Ifrad

Haji Ifrad adalah jenis haji yang dilaksanakan dengan hanya melakukan ibadah haji saja tanpa disertai dengan umrah.

3. Haji Qiran

Haji Qiran adalah jenis haji yang dilaksanakan dengan menyatukan ibadah haji dan umrah dalam satu waktu dan satu ihram.

Syarat Haji

Syarat wajib haji meliputi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang agar wajib haji menjadi kewajiban baginya. Berikut diantaranya:

  1. Islam: Haji hanya diwajibkan bagi orang yang beragama Islam.
  2. Baligh: Haji diwajibkan bagi mereka yang sudah mencapai usia dewasa (baligh).
  3. Berakal Sehat: Orang yang melaksanakan haji harus memiliki akal yang sehat.
  4. Merdeka: Seseorang berstatus wajib berhaji yakni tidak sedang dalam status perbudakan.
  5. Mampu (fisik dan finansial)

Baca Juga: Fatwa Daftar Haji Usia Dini Boleh Tapi Ada Syaratnya

Rukun dan Wajib Haji

Berikut ini berbagai rukun dan wajib haji yang sangat penting untuk dipahami oleh semua calon jamaah haji termasuk perbedaan antar keduanya.

Perbedaan Rukun dan Wajib Haji

Bagi Anda para calon jamaah haji, penting untuk memahami perbedaan antara rukun haji dan wajib haji agar proses pelaksanaan ibadah Anda menjadi lancar dan sah. 

Secara sederhana dapat dipahami bahwa rukun haji adalah inti pelaksanaan haji, yang tidak dapat digantikan oleh siapapun atau diganti dengan membayar dam (menyembelih hewan qurban). Sedangkan wajib haji, meski ada kata wajibnya, adalah bagian rangkaian haji yang dapat digantikan oleh orang lain atau diganti dengan membayar dam sesuai dengan ketentuan syariat.

Misalnya, Anda seorang lansia yang mana ketika tiba di Mina sudah tidak kuat lagi untuk mabit dan melempar jumrah atau dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sakit, maka boleh digantikan atau membayar dam, hal ini karena melempar jumrah hanya bagian dari wajib haji.

Rukun Haji

Adapun rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh calon jamaah Haji antara lain:

  1. Ihram: Niat memulai ibadah haji dengan memakai pakaian ihram dan menjauhi larangan ihram.
  2. Wukuf di Arafah: Berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  3. Tawaf Ifadah: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  4. Sai: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  5. Tahallul: Mencukur atau menggunting rambut sebagai tanda keluar dari status ihram.
  6. Tertib: Melaksanakan rukun-rukun tersebut sesuai dengan urutan.

Wajib Haji

Sedangkan wajib haji yang harus Anda lakukan antara lain:

  1. Niat ihram dari miqat: dimulainya niat ihram dari batas yang telah ditentukan sesuai dengan daerah asal jamaah.
  2. Bermalam di Muzdalifah : Bermalam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah.
  3. Bermalam di Mina: Bermalam di Mina selama hari-hari Tasyriq.
  4. Tawaf wada: Tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah.
  5. Melempar jumrah : Melempar batu di tiga lokasi jumrah selama hari-hari Tasyriq.

Persiapan Sebelum Melaksanakan Haji

Sebelum melaksanakan ibadah haji, seorang calon jamaah haji perlu melakukan persiapan yang matang, antara lain:

1. Persiapan Fisik dan Mental

Persiapan fisik dan mental sangat penting untuk menunjang kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Calon jamaah haji perlu menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi perjalanan ibadah haji.

Baca Juga: Ilmu yang Harus Dipelajari Calon Jamaah Haji

2. Persiapan Keuangan

Persiapan keuangan juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Seorang calon jamaah haji perlu memastikan bahwa keuangan yang dimiliki mencukupi untuk melaksanakan ibadah haji.

3. Persiapan Administrasi dan Dokumen Perjalanan

Persiapan administrasi dan dokumen perjalanan juga harus diperhatikan dengan baik. Calon jamaah haji perlu memastikan bahwa semua dokumen perjalanan dan administrasi terkait ibadah haji telah disiapkan dengan baik.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ibadah haji memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan ibadah haji, Anda wajib memahami berbagai syarat, rukun dan keutamaannya demi mendapatkan gelar haji yang mabrur.

Ingin tahu lebih banyak lagi seputar ibadah haji dan umrah? Pantau terus laman BPKH dan temukan informasi terkini tentang penyelenggaraan haji dan pengelolaan keuangan haji dengan prinsip syariah, akuntabel dan transparansi di website BPKH.

Share this post


Open chat
Scan the code
Halo, Assalamualaikum, Terima kasih sudah menghubungi Badan Pengelola Keuangan Haji. Silahkan klik Open Chat atau Scan QR Code