Doa Pelepasan Jamaah Haji: Arab, Latin, dan Artinya!

doa pelepasan haji

Doa Pelepasan Jamaah Haji: Arab, Latin, dan Artinya!

Melepas keberangkatan para calon jamaah haji merupakan momen istimewa yang sarat makna dan doa. Di balik kesederhanaannya, tradisi ini tidak hanya menjadi momen perpisahan sementara, tapi juga pengantar para tamu Allah menuju Baitullah dengan penuh harapan dan doa terbaik.

Doa pelepasan jamaah haji bukan sekadar ritual, tapi juga wujud cinta dan dukungan bagi para calon jamaah. Diiringi lantunan talbiyah, doa-doa dipanjatkan dengan khusyuk, dapat mengantarkan mereka dalam perjalanan suci menuju Baitullah.

Zikir dan Doa Pelepasan Jamaah Haji

Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya “Hasyiyah ‘ala Syarah al-Idhah fi Manasik al-Hajji wal Umrah” memberikan tata cara zikir dan doa yang dibaca saat pelepasan haji. Berikut urutan dan teks zikir dan doa pelepasan jamaah haji yang bisa Anda ikuti:

1. Membaca Surat Al-Ikhlas (3x)

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَد. ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ

Qul huwallāhu aḥad(un). Allāhuṣ-ṣamad(u). Lam yalid wa lam yūlad. Walam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

2. Membaca Surat Al-Falaq (1x)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ. وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Qul a’ūżu birabbil-falaq(i). Min syarri mā khalaq(a). Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a). Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad(i). Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).

Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar). Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya). an dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

3. Membaca Surat An-Nas (1x)

 قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ. مَلِكِ ٱلنَّاسِ. إِلَـٰهِ ٱلنَّاسِ. مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ. ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ. مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

Qul a‘ūżu birabbin-nās(i). Malikin-nās(i). Ilāhin-nās(i). Min syarril-waswāsil-khannās(i). Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i). Minal jinnati wan-nās(i).

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.”

4. Membaca Doa Didekatkan dengan Allah

اللهم اني اتقرب اليك بهن فاخلفني بهن في اهلي ومالي

 Allahumma inni ataqarrabu ilaika bihinna fakhlufni bihinna fi ahli wa mali

Artinya: “Ya Tuhan, aku mendekat kepada-Mu melalui mereka, jadi ampunilah aku keluarga dan hartaku melalui mereka”

5. Membaca Ayat Kursi (1x)

 ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌۭ وَلَا نَوْمٌۭ ۚلَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗمَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚيَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍۢ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚوَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖوَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚوَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

6. Membaca Surat Al-Quraisy (1x)

 لِإِيلَـٰفِ قُرَيْشٍ. إِۦلَـٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ. فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَـٰذَا ٱلْبَيْتِ. ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍۢ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

li`īlāfi quraīsy. Ilāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf.Falya‘budµ rabba hazal-bait(i). Allażī aṭ‘amahum min jū‘(in), wa āmanahum min khauf(in). 

Artinya: “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. Kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.”

7. Membaca Doa Keluar Rumah

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Allahumma inni A’uzdu bika min an adhilla aw udhilla, aw azilla aw uzalla, aw azdlima aw uzdlama, aw ajhila aw ujhala

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tersesat, atau aku menyesatkan, atau aku tergelincir, atau aku digelincirkan, atau aku menzalimi, atau aku dizalimi, atau kebodohanku atau dibodohi.”

Baca juga: Tata Cara Haji Sesuai Syariat Islam: Panduan Lengkap untuk Anda

8. Membaca Doa Meneguhkan Niat

اللهم اليك توجهت وبك اعتصمت اللهم بك انتشرت انت ثقتي ورجاءي اللهم اكفني ما اهمني وما لم اهتم به وما انت اعلم به مني اللهم زودني التقوى واغفر لي ذنبي ووجهني الى الخير حيثما توجهت.

 Allahumma ilaika tawajjahtu wa bika i’tashamtu, Allahumma bika intasyartu, Anta tsiqqati wa raja’i, Allahumma akfini ma ahammani wa ma la ahtammu bihi wa ma anta a’lamu bihi minni, Allahumma zawwidni at-taqwa waghfirli dzunubi, wa wajjihni ilal khairi haitsuma tawajjahtu

Artinya “Ya Tuhan, kepadaMu aku berpaling dan kepadaMu aku berpegang teguh. Ya Tuhan, padaMu aku tebarkan kepercayaanku dan harapanku. Ya Tuhan, lindungi aku dari apa yang menjadi perhatianku dan apa yang tidak kupedulikan dan dari apa yang Engkau lebih tahu dariku .Ya Allah, tingkatkanlah aku dalam ketakwaan dan ampunilah dosa-dosaku dan arahkan aku pada kebaikan kemanapun aku berpaling.”

9. Membaca Doa untuk Dimudahkan segala Urusan

اللهم بك استعين وعليك اتوكل اللهم ذلل لي صعوبة امري وسهل علي مشقة سفري وارزقني من الخير اكثر ما اطلب واصرف عني كل شر رب اشرح لي صدري ونور قلبي ويسر لي كل امري

Allahumma bika asta’inu wa alaika atawakkalu, Allahumma zdallil li su’ubata amri wa sahhil alayya masyaqqata safari, warzuqni minal khairi aktsara ma athlubu, washrif anni kulla syarrin, Rabbisyrah Li shadri, wa nawwir qalbi wa yassir li kulla amri

Artinya: “ Ya Allah, aku memohon pertolongan kepada-Mu dan kepada-Mu aku bertawakal. Ya Allah, mudahkanlah urusanku, mudahkanlah perjalananku, dan berilah aku kebaikan lebih dari yang aku minta, dan jauhkan dariku segala keburukan. Ya Tuhan, lebarkan dadaku dan terangi hatiku, dan permudahlah segala urusanku.”

10. Membaca Doa untuk Dilindungi dari Bahaya

اللهم اني استخفظك و استودعك نفسي وديني واهلي واقاربي وكل ما انعمت به علي وعليهم من اخيرة ودنيا فاخفظنا اجمعين من كل سوء يا كريم.

Allahumma astahfizduka wa astaudi’uka nafsi wa dini wa ahli wa aqoribi wa kulla ma an’amta bihi alayya wa alaihim min akhiratin wa dunya, fahfazdna ajmain min kulli suuin ya kariim

Artinya: “Ya Allah, aku iri padamu dan menitipkan diriku, agamaku, keluargaku, sanak saudaraku, dan semua yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada mereka di dunia ini dan di dunia ini, maka lindungilah kami semua dari segala keburukan ya Wahai Yang Maha Pemurah.”

11. Berdiri Menghadap Kiblat untuk Diazani dan Diiqamati

Seorang muadzin akan mengumandangkan azan dan iqamat sebagai simbol bahwa perjalanan yang akan mereka tempuh adalah bagian dari ibadah, dan menghadap kiblat adalah tanda kesungguhan mereka dalam mengikuti perintah Allah

12. Membaca Niat Safar

نويت ان اسافر من بيتي وبلادي هذا الى مكة المكرمة لله تعالى

Nawaitu an usaafira min baiti wa bilaadi hazda ila Baitilillah lillahi Ta’ala

Artinya: “Aku bermaksud bermusafir dari rumahku dan kemudian ke rumah Tuhan”

13. Membaca Doa Pelepasan Haji dari Rasulullah

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

zawwadakallahu taqwa waghofaro dzanbaka wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta

Artinya: “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada.”

14. Bersalaman dan Dilepas untuk Berangkat Haji dengan Iringan Bacaan Talbiyah

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ. لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ والنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لَا شَرِيكَ لَكَ

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulk, laa syariika lak.

Artinya: “Aku memenuhi panggilan-Mu, ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu. Aku memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milik-Mu, begitu juga seluruh kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu.”

Baca juga: 5 Syarat Sah Haji dan Umroh serta Hal-hal yang Membatalkannya

Pentingnya Membaca Doa dalam Perjalanan Haji

Dalam menjalankan ibadah haji, doa memegang peranan penting yang tidak bisa diabaikan. Doa menjadi sarana bagi jamaah untuk memohon perlindungan, kelancaran, dan keberkahan kepada Allah. Berikut beberapa alasan mengapa doa sangat penting dalam perjalanan haji:

1. Menguatkan Mental dan Spiritual

Doa memberikan kekuatan mental dan spiritual bagi jamaah haji. Melalui doa, jamaah dapat merasa lebih dekat dengan Allah dan yakin bahwa segala urusan mereka akan dipermudah oleh-Nya.

2. Memohon Perlindungan

Perjalanan haji melibatkan perjalanan jauh dan aktivitas fisik yang cukup berat. Dengan berdoa, jamaah memohon perlindungan dari segala bahaya dan marabahaya yang mungkin dihadapi selama perjalanan.

3. Memohon Kelancaran Ibadah

Setiap jamaah pasti berharap bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan lancar dan tanpa hambatan. Melalui doa, jamaah memohon kelancaran dalam setiap tahap ibadah haji, mulai dari tawaf, sai, hingga wukuf di Arafah.

4. Memperoleh Keberkahan

Doa yang dilafalkan dengan tulus dan ikhlas dapat membawa keberkahan dalam setiap langkah perjalanan haji. Keberkahan ini tidak hanya dirasakan oleh jamaah yang berangkat, tetapi juga oleh keluarga dan orang-orang yang ikut mendoakan.

5. Menyadari Keterbatasan Diri

Dengan berdoa, jamaah menyadari bahwa mereka tidak bisa mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri. Mereka membutuhkan pertolongan dan bimbingan dari Allah dalam setiap langkah yang diambil. Kesadaran akan keterbatasan diri ini membuat jamaah lebih tawakal dan berserah diri kepada kehendak Allah.

6. Menguatkan Tali Silaturahmi

Doa dalam perjalanan haji tidak hanya dilakukan oleh jamaah yang berangkat, tetapi juga oleh keluarga dan komunitas yang melepas mereka. Momen ini menjadi kesempatan untuk menguatkan tali silaturahmi dan mempererat hubungan antar sesama muslim.

Baca juga: Doa Setelah Pulang Haji dan Umroh untuk Tamu: Panduan Lengkap dan Makna Mendalam

Kesimpulan

Demikianlah zikir dan doa pelepasan jamaah haji. Secara garis besar, doa menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga kekuatan, ketenangan, dan keberkahan selama menjalankan rukun Islam yang kelima ini. Dengan doa, jamaah haji memohon perlindungan, kelancaran, dan kemudahan dari Allah Swt. agar dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan sempurna.

Untuk menambah khazanah haji Anda serta informasi terkini tentang penyelenggaraan haji dan pengelolaan keuangan haji dengan prinsip syariah, akuntabel, dan transparansi, kunjungilah website BPKH. Selain itu, Anda akan mendapatkan panduan lengkap dan berbagai tip bermanfaat untuk mendukung perjalanan haji Anda!

Share this post


Open chat
Scan the code
Halo, Assalamualaikum, Terima kasih sudah menghubungi Badan Pengelola Keuangan Haji. Silahkan klik Open Chat atau Scan QR Code