Hati-hati Aksi Tipu di Tanah Suci

Hati-hati Aksi Tipu di Tanah Suci

Menunaikan ibadah haji atau umrah ke Tanah Suci adalah impian yang mulia dan dambaan setiap umat Muslim. Di tengah kekhusyukan dan kesucian perjalanan spiritual ini, banyak jamaah yang mendambakan pengalaman penuh kedamaian dan kelancaran. Namun, di balik keagungan Makkah dan Madinah, terselip berbagai ancaman penipuan yang bisa merusak kesakralan ibadah Anda.

Sebelum menginjakkan kaki di Baitullah, kenali aksi tipu di Tanah Suci agar perjalanan suci ini tetap terjaga dari segala bentuk kejahatan yang mengintai. Simak selengkapnya artikel di bawah ini!

Aksi Tipu di Tanah Suci

Banyak cara ditempuh orang untuk melakukan penipuan. Tak terkecuali, di Tanah Suci saat banyak jamaah calon haji dari berbagai penjuru dunia, berkumpul untuk melaksanakan ibadah haji. Berikut aksi tipu yang sering terjadi di Tanah Suci:

1. Pencopetan

Salah satu modus yang dilakukan adalah dengan berpura-pura menjadi jamaah haji korban pencopetan, yang kemudian memelas meminta bantuan orang lain. Modus penipuan itu, biasanya mulai marak di Kota Makkah, ketika kota itu pulai padat. Pelaku biasanya mengaku datang dari India atau Pakistan.

Ketika jamaah sedang istirahat atau duduk-duduk menikmati senja di pelataran Masjidil Haram, tiba-tiba akan datang sepasang pria muda dan wanita separuh baya menghampiri dengan wajah yang sangat memelas. Dan biasanya, yang menjadi sasaran mereka adalah jamaah asal Indonesia, karena dikenal tidak tegaan.

Si pria yang bertampang India dan mengenakan baju ihram itu bertanya, ”Apakah bisa berbahasa Inggris?” Bila jamaah yang ditanya mengangguk, maka si pria bertampang India itu pun tersenyum senang, dan mulai bercerita.

”Saudaraku, saya dan isteri saya ini baru saja kecurian. Kami datang dari Pakistan, saat ini kami tidak punya uang. Perut kami lapar. Saudaraku bisakan kau membantu kami, bukankah sesama umat Islam kita bersaudara,” kata si pria. Sedangkan yang perempuan biasanya hanya menunduk atau tengak-tengok ke sana-sini.

Jamaah haji asal Indonesia yang menghadapi orang seperti ini, biasanya menjadi tidak tega. Apalagi, kebanyakan jamaah tak ingin ibadah hajinya ternoda oleh prasangka buruk.

Biasanya, pria yang mengaku dari Pakistan ini, akan meminta derma beberapa puluh riyal. Namun bila diberi 10 riyal saja, maka pasangan pria wanita itu akan langsung ngeloyor pergi sambil tersenyum puas.

Tapi jangan kaget, bila beberapa menit kemudian akan didatangi lagi pasangan asing yang juga bertampang India atau Pakistan. Bisa saja, yang wanitanya saat itu diakui sebagai ibu si pria karena usianya lebih tua. Dan Lucunya, apa yang diucapkan pasangan ini, sama dengan pasangan sebelumnya. Keduanya juga membawa tas yang tampak habis disilet, kemudian mengaku habis kecurian.

Kalau kali ini Anda menolak memberi derma, maka jangan kaget kalau kemudian mereka mengumpat dan mengomel tidak karuan. ”Sesama umat Muslim itu bersaudara. Anda berdua ini saudara macam apa?” Begitu kata si pria dalam bahasa Inggris.

2. Agen Perjalanan Palsu

Aksi tipu Selama di Tanah Suci, banyak yang menawarkan paket wisata ziarah ke tempat-tempat bersejarah dengan harga murah. Namun, sering kali layanan ini tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Sebaiknya, pilih paket wisata yang ditawarkan oleh agen perjalanan resmi.

3. Penjualan Barang Palsu

Di pasar atau toko-toko souvenir, banyak barang yang dijual dengan klaim asli dari Tanah Suci, seperti tasbih, sajadah, atau kurma. Namun, barang-barang tersebut bisa saja palsu atau berkualitas rendah. Penipuan ini sering terjadi karena banyak jamaah yang tidak mengetahui kualitas asli dari barang yang dijual. Untuk menghindari penipuan ini, belilah barang-barang oleh-oleh di toko yang memiliki reputasi baik dan terpercaya. Jangan mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima.

4. Penyedia Jasa Pembantu Ibadah

Ada yang menawarkan jasa pembantu ibadah seperti dorongan kursi roda atau pemandu bagi yang memerlukan dengan biaya tertentu. Beberapa di antaranya justru menipu dengan meminta bayaran lebih atau meninggalkan jamaah di tengah perjalanan. Modus ini sering kali dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin memanfaatkan kelemahan jamaah.

5. Pengemis Gadungan

Di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Anda mungkin sering menjumpai pengemis yang berpura-pura membutuhkan bantuan. Mereka biasanya menggunakan anak-anak atau orang tua untuk menarik simpati dari jamaah. Meskipun niat Anda baik untuk membantu, namun banyak dari mereka yang ternyata bagian dari sindikat penipuan. Sebaiknya, salurkan sedekah melalui lembaga resmi atau badan amil zakat yang tepercaya. Selain lebih aman, sedekah Anda juga akan lebih tepat sasaran.

Perjalanan ibadah ke Tanah Suci adalah momen yang sangat berharga dan seharusnya berjalan dengan lancar tanpa kendala. Namun, berbagai modus penipuan bisa mengintai setiap saat. Dengan mengetahui dan mewaspadai aksi tipu di Tanah Suci di atas, diharapkan Anda bisa lebih waspada dan bijak dalam menghadapi situasi di Tanah Suci.

Selalu ingat untuk berhati-hati, mencari informasi dari sumber yang terpercaya, dan tidak mudah tergiur dengan penawaran yang terlalu murah atau tidak masuk akal!

Share this post


Open chat
Scan the code
Halo, Assalamualaikum, Terima kasih sudah menghubungi Badan Pengelola Keuangan Haji. Silahkan klik Open Chat atau Scan QR Code