Arab Saudi akan Ubah Sistem Pendidikan Sekolah Menengah
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Arab Saudi sedang mempersiapkan perubahan sistem pendidikan baru di sekolah menengah pada 2021. Dilansir di Arab News, Jumat (21/8), pembimbing umum untuk Program Eksekutif Pengembangan Jalur Sekolah Menengah, Rencana Studi dan Akademi di Kementerian Pendidikan Ibrahim Al-Humaidan mengatakan sistem pendidikan sekolah menengah yang baru sedang dalam tahap akhir persiapan dan akan diterapkan di 100 sekolah negeri di seluruh Saudi.
Draft sistem terbaru diantaranya sekolah menengah akan memiliki enam jalur akademik dan karier utama, ilmiah, ilmu teknik dan komputer, ilmu kesehatan dan kehidupan, humaniora, administrasi bisnis, dan syariah. Setiap jalur menawarkan pengalaman belajar yang unik.
“Keseluruhan gagasan sistem itu disusun setelah membandingkan beberapa sistem pendidikan global. Keenam jalur meningkatkan keterampilan, nilai, dan perilaku siswa sehingga membuatnya mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara. Sistem ini akan diperkenalkan di sekolah tertentu dan akan tunduk pada penilaian dan tata kelola yang ketat,” ujar Al Humaidan.
Sistem jalur akan meningkatkan kinerja dan mempersiapkan siswa untuk kuliah, sekaligus menawarkan kesempatan untuk bergabung dengan program diploma karir singkat dan bergabung dengan pasar tenaga kerja jika mereka tidak berencana untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Ini pendekatan yang diadopsi oleh banyak negara di seluruh dunia.
Siswa akan ditawarkan alternatif dan dapat memilih program yang paling mereka sukai. Al-Humaidan menyampaikan bahwa keberagaman merupakan nilai tambah bagi jalur yang menghadirkan peluang baru bagi mahasiswa.
“Teori terbaru menunjukkan bahwa pembelajaran terjadi di dalam lingkungan peserta didik ketika peserta didik berinteraksi dengan teman sebayanya dan mencoba untuk memecahkan masalah. Di sanalah pelajar memperoleh keterampilan kehidupan nyata dan belajar hal-hal baru, ”kata dia.
Al Humaidan mengatakan kursus ini akan memberi siswa keunggulan kompetitif. Mereka juga telah menyiapkan materi kursus yang telah ditinjau memastikan sesuai dengan usia siswa.
Materi akan lebih fokus pada bahasa Inggris, matematika, sains dan administrasi bisnis karena keterampilan ini meningkatkan peluang keberhasilan siswa. Siswa akan memiliki fleksibilitas tambahan untuk berpindah dari satu jalur ke jalur lainnya setelah menyelesaikan tahun kedua.
Al-Humaidan mengatakan jalur tersebut akan memungkinkan siswa untuk lulus kursus yang tidak lengkap selama musim panas dan mendaftar dalam program penghubung. “Guru adalah yang paling berpengaruh dan orang yang bisa membuat perbedaan di kelas. Kursus yang menantang mentalitas siswa pasti akan meningkatkan keterampilannya,”jelas dia.
Pendidikan adalah salah satu prioritas utama dari program reformasi Visi 2030 Kerajaan, dan juga merupakan bagian integral dari rencana pembangunan berkelanjutan UNESCO 2030.