7 Pertanyaan Tentang Haji dan Umroh yang Sering Ditanyakan

pertanyaan tentang haji dan umroh

7 Pertanyaan Tentang Haji dan Umroh yang Sering Ditanyakan

Ibadah haji dan umroh adalah dua ritual penting dalam Islam yang sering menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan umat Islam. Kedua ibadah ini melibatkan perjalanan ke Tanah Suci Mekah, namun memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya. Sebagai langkah persiapan Anda dalam melaksanakan ibadah ini, simak tujuh pertanyaan tentang haji dan umroh yang sering ditanyakan pada artikel di bawah ini!

Pertanyaan Tentang Haji dan Umroh

Terdapat tujuh pertanyaan umum yang sering kali ditanyakan oleh jemaah haji dan umroh. Berikut pertanyaan-pertanyaan tersebut beserta jawabannya:

1. Apa Perbedaan Haji dan Umroh?

Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu secara fisik dan finansial setidaknya sekali seumur hidup. Haji dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Pelaksanaan haji melibatkan rangkaian ibadah yang lebih kompleks dibandingkan umroh. Beberapa rangkaian ibadah haji termasuk wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jamrah di Mina.

Sebaliknya, umroh adalah ibadah yang sifatnya sunah, yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, tidak terikat waktu tertentu. Rangkaian ibadah umroh lebih sederhana dibandingkan haji, yaitu niat ihram, tawaf di Ka’bah, sai antara Safa dan Marwah, dan tahalul atau memotong sebagian rambut.

2. Apa Saja Rukun dan Wajib Haji?

Rukun haji adalah rangkaian ibadah yang harus dilakukan dan jika tidak dilakukan, maka hajinya tidak sah. Rukun haji terdiri dari:

  • Niat Ihram: Memulai haji dengan niat dan mengenakan pakaian ihram dari miqat.
  • Wukuf di Arafah: Berdiam diri di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  • Tawaf Ifadah: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah kembali dari Arafah.
  • Sa’i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  • Tahalul: Memotong sebagian rambut setelah sa’i.
  • Tertib: Melaksanakan rukun haji secara berurutan.

Wajib haji adalah hal-hal yang harus dilakukan, tetapi jika terlewat, bisa diganti dengan dam (denda). Wajib haji meliputi:

  • Niat Ihram dari Miqat: Memulai ihram dari tempat-tempat yang telah ditentukan.
  • Mabit di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah setelah kembali dari Arafah.
  • Melontar Jamrah: Melontar batu kecil di tiga tempat di Mina.
  • Mabit di Mina: Bermalam di Mina selama hari-hari Tasyrik.

Baca Juga: 10 Larangan Haji dan Umroh Beserta Sanksi dan Hukumnya

3. Bagaimana Proses Pendaftaran Haji di Indonesia?

Proses pendaftaran haji di Indonesia cukup panjang dan melibatkan beberapa langkah. Berikut adalah proses pendaftaran secara umum:

  • Pembukaan Tabungan Haji: Calon jemaah membuka tabungan haji di BPS-BPIH yang sesuai dengan domisili mereka, dengan membawa Kartu Identitas dan setoran awal sebesar 25 juta rupiah.
  • Penandatanganan Surat Pernyataan: Calon jemaah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka memenuhi persyaratan pendaftaran haji yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
  • Melakukan Transfer Setoran Awal: Calon jemaah mentransfer setoran awal BPIH ke rekening BPKH melalui cabang BPS-BPIH sesuai dengan domisili mereka.
  • Penerbitan Bukti Setoran Awal: BPS-BPIH menerbitkan lembar bukti setoran awal yang mencantumkan nomor validasi, yang harus diperhatikan oleh calon jemaah.
  • Penyiapan Dokumen Bukti Setoran: Calon jemaah menempelkan pas foto berukuran 3×4 dan memberi meterai pada dokumen bukti setoran awal BPIH.
  • Verifikasi di Kantor Kemenag: Calon jemaah mengunjungi Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan membawa dokumen bukti setoran awal dan persyaratan lainnya untuk diverifikasi. Proses verifikasi ini harus dilakukan paling lambat lima hari kerja setelah pembayaran setoran awal BPIH.
  • Mengisi Formulir SPPH: Calon jemaah mengisi formulir Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dan menyerahkannya kepada petugas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
  • Penerimaan Nomor Porsi: Calon jemaah menerima lembar bukti pendaftaran haji yang mencantumkan nomor porsi pendaftaran, yang ditandatangani dan distempel oleh petugas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Nomor porsi ini penting untuk diperhatikan.
  • Penerbitan Bukti Cetak SPPH: Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota mencetak lima lembar bukti SPPH, masing-masing ditempel pasfoto berukuran 3×4.

4. Apa Itu Haji Tamattu’, Haji Ifrad, dan Haji Qiran?

Haji dapat dilaksanakan dalam tiga cara berbeda, yaitu haji tamattu’, haji ifrad, dan haji qiran. Berikut penjelasan masing-masing:

  • Haji Tamattu’: Calon jemaah melakukan umroh terlebih dahulu pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari pertama Dzulhijjah), kemudian setelah menyelesaikan umroh, mereka bertahalul dan menunggu hingga tanggal 8 Dzulhijjah untuk melaksanakan haji. Haji tamattu’ mengharuskan jemaah membayar dam (denda) berupa menyembelih hewan kurban.
  • Haji Ifrad: Calon jemaah berniat haji saja tanpa umroh. Mereka memulai ihram dari miqat dengan niat haji dan melaksanakan seluruh ritual haji tanpa melakukan umroh sebelumnya. Haji ifrad tidak mengharuskan membayar dam.
  • Haji Qiran: Calon jemaah berniat haji dan umroh sekaligus, kemudian melakukan kedua ibadah tersebut dalam satu rangkaian perjalanan. Seperti haji tamattu’, haji qiran juga mengharuskan membayar dam.

5. Apa Saja Persiapan yang Harus Dilakukan sebelum Berangkat Haji?

Persiapan sebelum berangkat haji sangat penting untuk memastikan pelaksanaan ibadah berjalan lancar dan khusyuk. Berikut beberapa persiapan yang perlu Anda dilakukan:

  • Persiapan Fisik: Anda harus menjaga kesehatan dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Vaksinasi meningitis juga wajib dilakukan.
  • Persiapan Mental dan Spiritual: Mempelajari tata cara dan doa-doa haji, memperdalam ilmu agama, serta melakukan ibadah-ibadah sunah seperti puasa dan salat sunah.
  • Persiapan Dokumen: Memastikan semua dokumen perjalanan seperti paspor, visa, tiket, dan dokumen lain sudah lengkap dan tersimpan dengan baik.
  • Persiapan Keuangan: Menyiapkan dana yang cukup untuk kebutuhan selama di Tanah Suci, termasuk untuk membayar dam jika diperlukan..
  • Persiapan Barang Bawaan: Membawa pakaian yang sesuai, obat-obatan pribadi, perlengkapan ibadah seperti sajadah, dan alat komunikasi seperti handphone.

6. Bagaimana Cara Mengatasi Tantangan Cuaca di Arab Saudi?

Cuaca di Arab Saudi bisa sangat ekstrem, dengan suhu yang sangat panas pada siang hari dan bisa menjadi sangat dingin pada malam hari. Untuk mengatasi tantangan cuaca, pastikan Anda selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi, menggunakan pakaian yang nyaman dan sesuai, serta menghindari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan payung atau topi.

Baca Juga: 6 Amalan yang Pahalanya Setara Haji Umroh

7. Apa Keutamaan Melaksanakan Haji dan Umroh?

Selain sebagai kewajiban agama, haji dan umroh memiliki banyak manfaat spiritual dan sosial. Secara spiritual, melaksanakan haji dan umroh bisa mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa, membersihkan diri dari dosa, dan meningkatkan keimanan. Bahkan, jika haji Anda diterima oleh Allah Swt., maka tidak ada ganjaran yang lain selain surga. Sebagaimana yang Nabi Muhammad saw. sabdakan:

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Artinya: “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).

Secara sosial, ibadah ini bisa mempererat tali silaturahmi dengan sesama muslim dari berbagai negara, serta memberikan pengalaman berharga dalam kehidupan.

Kesimpulan

Itulah tujuh pertanyaan tentang haji dan umroh yang sering ditanyakan. Mulai dari perbedaan haji dan umroh, rukun dan wajib haji, perbedaan jenis-jenis haji, hingga keutaman melaksanakan haji dan umroh membuat Anda dapat lebih siap dan khusyuk dalam menjalankan ibadah ini. 

Untuk menambah pengetahuan Anda terkait tentang ibadah haji, serta informasi terkini tentang penyelenggaraan haji dan pengelolaan keuangan haji dengan prinsip syariah, akuntabel, dan transparansi, kunjungi website BPKH. Situs ini menyediakan panduan lengkap dan tepercaya yang akan membantu Anda mempersiapkan segala kebutuhan haji dengan lebih baik.

Melalui persiapan yang matang dan pengetahuan yang mendalam, semoga ibadah haji dan umroh Anda berjalan dengan lancar, khusyuk, dan mendapatkan haji yang mabrur!

Share this post


Open chat
Scan the code
Halo, Assalamualaikum, Terima kasih sudah menghubungi Badan Pengelola Keuangan Haji. Silahkan klik Open Chat atau Scan QR Code