Mengunjungi Madinah, Kota Nabi Muhammad
IHRAM.CO.ID, MADINAH – Kota Madinah, Arab Saudi memiliki keunikan khas karena terkenal sebagai kota Rasulullah. Masjid-masjid di sana juga menarik para jamaah untuk mengunjunginya. Kunjungan ke Madinah mengingatkan pengorbanan besar yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya dalam menyebarkan agama Islam.
Madinah adalah kota tujuan hijrah Nabi dan para sahabatnya dari Makkah. Kala itu, penduduk Madinah yang dikenal Ansar menunjukkan kemurahan hati dan solidaritas terhadap para muhajirun (pendatang). Bersama dengan kaum Ansar, mereka berjuang menegakkan Islam.
Anas r.a. meriwayatkan setiap kali Rasulullah kembali dari perjalanan dan mengamati tembok Madinah, dia akan membuat tunggangannya cepat karena kecintaannya pada Madinah (HR Bukhari).
Rasulullah berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Nabawi dan menyebutnya sebagai masjidnya. Bahkan, selama bertahun-tahun, ia memimpin doa. Mengunjungi masjid ini dan berdoa di dalamnya sangat bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda, “Shalat di masjidku (masjid Nabawi) lebih baik dari seribu shalat di masjid lainnya selain masjid Kabah (masjid yang di dalamnya terdapat Kabah),” (HR Muslim).
Terlebih, di masjid ini memiliki tempat yang sangat istimewa, yakni adanya Raudha atau taman surga dan ada makam Nabi dan sahabatnya. Rasulullah bersabda, “Tempat yang di antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) di antara taman-taman surga,” (HR Bukhari).
Dilansir About Islam, Jumat (9/7), mengunjungi kuburan adalah cara yang efisien untuk melembutkan hati dan mengingatkan kematian. Rasulullah SAW bersabda, “Kunjungi kuburan karena itu membuatmu mengingat kematian,” (HR Muslim).
Baqi` adalah kuburan di Madinah. Ini adalah tempat di mana sebagian besar istri Nabi dan sejumlah besar para sahabatnya dimakamkan. Mengunjungi Baqi` adalah kesempatan yang baik untuk mengenang kembali kisah pengorbanan dan upaya tak kenal lelah yang dilakukan oleh para pria dan wanita hebat dalam membela Islam.
Masjid ini dibangun ketika Nabi mendekati Madinah dalam migrasinya dari Makkah. Salah satu hadits yang diriwayatkan Muslim menyebut Nabi biasa pergi ke Masjid Qubaa setiap Sabtu dan berdoanya di dalamnya.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membersihkan diri di rumahnya dan pergi ke Masjid Qubaa dan shalat di dalamnya, maka baginya pahala melakukan umrah,” (HR Ibnu Majah).
Daerah di samping Gunung Uhud adalah saksi pertempuran penting antara Muslim dan orang-orang musyrik yang dikenal sebagai Pertempuran Uhud. Dalam pertempuran ini, 70 sahabat Nabi syahid dan Nabi sendiri terluka parah. Di antara para syuhada adalah Hamza bin Abdul-Muthalib, paman Nabi dan salah satu veteran Muslim yang dipuji oleh Nabi sebagai penguasa para syuhada. Mengunjungi Gunung Uhud dan menyapa para martirnya adalah pengingat akan pengorbanan besar ini.