Nabi Muhammad Semangati Keluarganya Melayani Jamaah Haji
IHRAM.CO.ID,JAKARTA–Sebagai amirul hajj (pemimpin rombongan haji), Nabi Muhammad SAW tidak mengkhususkan keluarganya untuk tidak bekerja membantu menyediakan keperluan jamaah. Nabi selalu mendorong keluarganya bekerja sama untuk menyiapkan keperluan jamaah haji terutama dalam hal menyediakan air zamzam.
“Nabi selalu mendorong keluarganya untuk mengerjakan ketaatan dan menyemangati mereka untuk membekali diri dengan amal kebajikan,” kata Abu Thalhah Muhammad Yunus dalam kitabnya yang diterjemaahkan kedalam judul buku ‘Haji Jalan-Jalan atau Ibadah’.
Abu Thalhah mencontohkan, ketika melewati daerah keluarga pamannya yang mengurusi air zamzam dan membagikannya kepada jamaah haji nabi bersabda “Ayo tari anak-anak Abdul Muthalib. Kalau saja tidak takut kalau orang-orang mengabaikan kalian dalam urusan pengurusam air minum ini, maka aku ikut turun bersama kalian” (HR Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan. “Kerjakanlah dengan baik sesungguhnya kalian sedang melakukan amalan Saleh.”(HR Bukhari).
Bahkan nabi meringankan tugas para pelayan tamu Allah. Ia mengizinkan Abbas pamannya untuk pulang menginap di Mekah pada malam malam hari tasyrik demi melaksanakan tugas membagi air kepada jamaah haji.
“Haji termasuk gerbang amal kebajikan, Sedangkan jumlah fakir miskin dan kaum lemah juga banyak sekali untuk dilayani,” katanya
Abu Thalhah mengatakan, jika kita menginginkan kebaikan yang berlipat ganda dan timbangan pahala bertambah berat oleh perbuatan orang lain. Maka anda dapat berbuat baik kepada para jamaah haji dan mendidik keluarga kita dengan berbagai ibadah.
Tunjukkan mereka kepada perbuatan baik, permudah dan doronglah mereka untuk dapat berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan. “Nabi telah bersabda, siapa yang mengajak kepada petunjuk Tuhan, maka baginya pahala sebesar pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sama sekali.” (HR Muslim).
Nabi juga bersabda kepada seseorang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain. “Siapa menunjukkan kepada kebaikan maka ia memperoleh pahala sebagaimana orang yang melakukan kebaikan itu sendiri.” (HR Tirmidzi).
Maka dari itu jangan sampai kita mendorong mereka ke dalam kesesatan atau berpesan dengan suatu perbuatan dosa atau mempermudah mereka melakukan kemungkaran. Nabi memperingatkan agar tidak melakukan perbuatan seperti itu dan bersabda.
“Siapa yang mengajak kepad kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”(HR.Muslim).